Jumat, 16 Maret 2012

Posted by ReL2 107.6FM
No comments | 22.49
JAKARTA--MICOM: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk saat ini telah memberikan layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada 500 perguruan tinggi di Indonesia. 

Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan akhir Desember 2011 sebanyak 355 kampus. 

Direktur Enterprice & Wholesale Telkom Arief Yahya mengatakan, sebanyak 500 kampus atau sekitar 17% dari total perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3011 telah mendapatkan layanan TIK. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding akhir tahun lalu sebanyak 355 kampus. 

"Peningkatan layanan tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran perguruan tinggi di Indonesia untuk memanfaatkan TIK," ujarnya saat acara pengumuman TeSCA 100 Smartest Campus di Jakarta, Rabu (14/3). 

TeSCA merupakan program pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia yang mengimplementasikan TIK dalam proses belajar-mengajar. TeSCA juga merupakan rangkaian dari INDIGO Award untuk perguruan tinggi dan bagian dari program CSR Telkom. 

"TeSCA menjadi ajang benchmarking TIK perguruan tinggi sehingga menunjang kampus sebagai center of excellence. TeSCA juga merupakan wujud kepedulian TelkOm kepada dunia pendidikan serta upaya untuk menjalin hubungan baik dengan komunitas kampus sekaligus menciptakan standar TIK yang tepat di lingkungan perguruan tinggi," paparnya. 

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2008, peserta TeSCA tercatat hanya 75 kampus, dan meningkat jadi 230 kampus di tahun 2009. Namun terjadi penurunan menjadi 85 kampus di tahun 2010. Dan naik signifikan jadi 355 kampus di tahun 2011. 

Pelaksanaan TeSCA didukung oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Detiknas), serta Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom). 

Terdapat lima kriteria penilaian yakni tata kelola, infrastruktur dan fasilitas, sistem dan aplikasi, informasi konten, serta pemangku kepentingan TIK perguruan tinggi. 

Penilaian dilakukan oleh komite juri dan tim juri yang kredibel dan independen. Dan proses penilaian dimulai dari pengiriman kuesioner sebagai bentuk self assessment, desk evaluation, lalu site visit, penilaian akhir, dan pemberian penghargaan. (WR/X-12

Sumber:Media Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Most Viewed

COMMENT