Smartphone alias ponsel pintar, ternyata tidak menjamin penggunanya juga pintar. Bahkan perusahaan keamanan Juniper Networks menjuluki mereka bodoh, sebab sering teledor dalam melindungi keamanan jaringan dan privasinya.
Para pengguna smartphone sering berperilaku tidak pintar dan berpotensi mendatangkan bahaya, seperti terkoneksi ke jaringan Wi-Fi public, yang dilakukan 72% user. Demikian survei yang dilakukan Juniper yang bertajuk Trusted Mobility Index. Banyak responden yang mengaku bahwa mereka tidak tahu perbedaan antara jaringan Wi-Fi yang aman atau tidak aman.
Juniper melakukan analisa pada 8.608 sampel malware ponsel baru yang ditemukan pada 3 bulan pertama tahun 2012. Sebanyak 76% responden mengatakan mereka mengakses data-data sensitif melalui ponsel pintarnya untuk online banking, informasi kesehatan pribadi, dan data pekerjaan, serta data-data serius lainnya. Mereka juga tidak merasa ada masalah atau tidak peduli pada keamanan data-data mereka. Ada 4.037 pengguna smartphone dan staf IT di Amerika, Inggris, Jerman, China dan Jepang yang dilibatkan dalam survei ini.
Kurang dari setengah responden mengaku membaca Terms and Conditions sebuah aplikasi sebelum mengunduhnya. Jumlah yang sama juga terdapat pada mereka yang tidak melakukan riset pada aplikasi yang dipakai untuk mengetahui fitur keamanannya.
Semua ini membuat mereka berpotensi menjadi target serangan spyware yang bisa mencuri data financial dan personal. Ancaman ini meningkat dua kali lipat sejak kwartal pertama 2012, menurut Juniper.
Hasil survey tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 15% user smartphone sangat percaya pada keamanan ponselnya, sedangkan 18% hanya sedikit saja percaya. Dan 63% responden merasa belum terlalu memikirkan masalah keamanan ponselnya. Untuk masalah layanan online banking, 16% sedikit khawatir pada keamanan, 18% tidak merasa yakin pasti aman saat melakukan online shopping, dan 39% kurang yakin pada aplikasi jejaring sosial di ponselnya.
0 komentar:
Posting Komentar