Senin, 21 Mei 2012

Posted by ReL2 107.6FM
No comments | 12.00

miskin133
Upaya penertiban penumpang yang dilakukakan jajaran manajemen PT. KAI (Kereta Api Indonesia) nampaknya merepotkan rakyat kecil yang akan bepergian ke Jakarta menggunakan jasa transportasi massal itu.
Biasanya warga setiap saat bisa naik KA Ekonomi Tegal Arum jurusan Tegal – Jakarta Kota, sekarang jadi sulit. Karena kereta api ekonomi itu tidak berhenti menaikkan penumpang di stasiun-stasiun kecil di Indramayu.
Bagi warga yang masih ingin naik KA, mereka harus terlebih dahulu naik ojek motor menuju Stasiun Jatibarang. Warga yang tinggal di Kecamatan Terisi, Gabuswetan dan Kroya terpaksa mengeluarkan ongkos ojek motor menuju stasiun Jatibarang sebesar Rp30 ribu per orang. Ongkos ojek motor itu sama besar dengan harga tiket kereta api ekonomi Jatibarang – Jakarta Kota.
Repotnya, sekalipun sudah sampai di Stasiun Jatibarang, warga tidak bisa langsung naik KA Ekonomi Tegal Arum. Soalnya tiket kereta api yang berangkat pada hari “H” itu sudah habis dipesan calon penumpang, 8 hari sebelumnya. Karena banyak calon penumpang kerata api yang tidak mengetahui kebijakan baru itu, maka setiap hari banyak calon penumpang kereta api kelas ekonomi yang gagal naik kereta api.
Para calon penumpang kereta api yang datang ke Stasiun Jatibarang memesan tiket kereta api Tegal Arum pada hari Selasa, 13 Maret 2012 baru bias berangkat ke Jakarta pada 21 Maret 2012. Dengan kata lain tiket kereta api itu tidak bisa dibeli pada hari “H” keberangkatan.
Dijumpai Pos Kota di Stasiun Jatibarang, Husen, 52 mengemukakan, mengingat tiket kereta api pada hari “H” keberangkatan sudah habis dipesan calon penumpang 8 hari sebelumnya, maka ia terpaksa berangkat ke Jakarta naik bus dari Jatibarang ke Terminal Pulogadung dengan tarif Rp30 ribu per penumpang.
Tak hanya Husen yang repot naik kereta api. Puluhan bahkan ratusan warga yang tinggal di dekat stasiun kecil seperti di Kedokan Gabus, Terisi, Telagasari dan Cilegeh pun tidak bisa naik kereta api ekonomi Tegal Arum lantaran kereta itu tidak berhenti menaikkan menumpang di stasiun-stasiun itu.
Walaupun letak stasiun kecil itu berada dekat rumah jika ingin naik kereta api mereka harus mengeluarkan ongkos ojek Rp30 ribu ke stasiun Jatibarang. “Rakyat kecil makin repot saja. Padahal rumah kami tidak jauh dari stasiun kereta api yang setiap saat dilalui kereta api dari Jakarta menuju kota-kota di Jateng dan Jatim dan sebaliknya,” ujar Iman,33 warga Kecamatan Terisi. (taryani/b).-
Tak hanya tiket yang harus di pesan pada H-8, tetapi pada saat ini calon penumpang pun harus menyiapkan foto copy KTP per penumpangnya. Jika itu orang yang sudah memiliki KTP lalu bagaimana dengan calon penumpang di bawah 17 th?"untuk usia di bawah 17 th, maka harus menggunakan KK (Kartu Keluarga)". ujar petugas KA. menurutnya hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya pencaloan yang marak terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Most Viewed

COMMENT