Senin, 25 Juni 2012

Posted by ReL2 107.6FM
No comments | 07.27

Kisah Koh Bun Tjit dan China berperut buncit
Meski kini termasuk lokasi ramai permukiman dan perkantoran, sulit mencari literatur membahas sejarah Warung Buncit. Rachmat Ruchiat, penulis buku Asal Usul Nama Tempat di Jakarta, pun mengakui hal itu. 

Warung Buncit adalah salah satu tempat di Jakarta masuk dan terbagi dalam dua wilayah, yakni kelurahan Tegal Parang dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menurut Rachmat, Warung Buncit tidak dimasukkan dalam bukunya karena belum mendapatkan sumber tertulis dapat dipertanggungjawabkan. Ia memperkirakan nama Warung Buncit sudah ada sejak awal abad ke-19. 

Menurut dia, sejarah nama Warung Buncit sampai saat ini masih berbentuk cerita-cerita saja. Dari cerita dia ketahui, Warung Buncit berasal dari nama seorang keturunan Cina memiliki warung kelontong di kawasan itu, bernama Bun Tjit. “Itu cerita berkembang di masyarakat, saya belum menemukan naskah tertulis menjelaskan muasal nama Warung Buncit,” katanya saat dihubungimerdeka.com melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu. 

Dari penelusuran merdeka.com, Bun Tjit masih memiliki keturunan tinggal di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu. Namanya Burhan (58 tahun), rumahnya di Gang Haji Sairan. Lebar jalan masuk menuju rumahnya sekitar satu sengah meter. Dua motor berpapasan harus antre.

Saat ditemui Kamis pekan lalu, Burhan mengaku keturunan dari Bun Tjit, seoarang keturunan China. Meski kulitya coklat dan tidak bermata sipit. Ia sangat yakin karena beberapa sepupunya bermata sipit dan berkulit putih peranakan China umumnya. 

Dia menuturkan nama Warung Buncit diambil dari nama buyutnya itu. Tapi dia tidak begitu yakin dengan cerita itu. Bahkan, ia pernah mendengar sejarah tempat itu memiliki versi lain. “Ada yang bilang, pemilik warungnya keturunan China dan perutnya buncit,” ujarnya. Warung itu menjadi andalan warga berbelanja. Saat itu, kawasan Buncit adalah area pertanian dan banyak ditanami buah-buahan. Warga di sana juga beternak sapi dan kambing. 

Selain berdagang, kata Burhan, Bun Tjit dikabarkan pandai bergaul, terutama dengan etnis Betawi. Saking akrabnya, dia menikahi perempuan Betawi dan masuk Islam. Dalam logat Betawi, namanya menjadi Buncit. 

Burhan memperkirakan lokasi warung milik Bun Tjit itu sekarang di tempat berdirinya restoran cepat saji KFC, pojok perempatan lampu lalu lintas atau sekitar Buncit XII. 

Sumber : merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Most Viewed

COMMENT